3 Jurus Agus Yudhoyono Tumbuhkan Ekonomi di Jakarta

Jakarta - Calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono memaparkan tiga strateginya untuk meningkatkan perekonomian Ibu Kota. Apa saja ketiga cara tersebut?

Cagub nomor urut 1 itu menjelaskan, untuk membangun perekonomian di Jakarta haruslah memiliki prinsip ekonomi yang berkeadilan yakni adanya keselarasan antara warga kelompok menengah ke bawah dan kelompok atas.

"Kelompok menengah harus kita perhatikan dan dorong untuk semakin maju dan sejahtera. Yang miskin dibantu dengan tulus dan didorong agar keluar dari jurang kemiskinan. Falsafah ini konsep ekonomi yang berkeadilan," ujar Agus di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Minggu (27/11/2016).

Untuk menciptakan prinsip tersebut, Agus memaparkan caranya dapat melalui investasi dan pengembangan di sektor riil.

"Kita tentu tidak ingin ada kepincangan dan ketimpangan antar sesama pelaku bisnis. Karenanya dengan perlakuan yang adil, harapan saya semua dapat kesempatan, dan semua berkembang. Saya ulangi, semua dapat kesempatan, dan semua bisa berkembang. Semua mendapat kesempatan dan semua bisa berkembang," paparnya.

Cara kedua yang dijelaskan Agus dalam pidato politiknya yakni dengan meningkatkan belanja pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"Dalam politik anggaran dan kebijakan APBD Jakarta mendatang, saya pastikan jumlah belanja pemerintah meningkat dan penyerapannyapun akan kami tingkatkan. Dengan belanja pemerintah yang makin besar, pertumbuhan ekonomi Jakarta dapat kita tingkatkan," katanya.

"Kita ketahui bahwa penyerapan APBD Jakarta untuk Tahun Anggaran 2015 kurang dari 75 persen. Angka ini terlalu rendah. Ke depan, penyerapan anggaran harus kita tingkatkan," sambung Agus.

Terakhir, jurus Agus untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jakarta yakni dengan menjaga dan meningkatkan konsumsi rumah tangga. Sebab cara tersebut dapat memastikan program daya beli masyarakat terjaga dan semakin kuat.

"Dalam kondisi ekonomi yang tidak baik seperti sekarang, kami ingin memastikan konsumsi rumah tangga terjaga secara baik. Itulah sebabnya, saya akan menggulirkan tiga program pro-rakyat yang telah saya sampaikan 2 minggu yang lalu. Dengan program ini, daya beli masyarakat terjaga. Daya beli semakin kuat akan meningkatkan permintaan barang dan jasa, yang itu juga berarti sektor riil akan semakin bergairah," jelas Agus.

Dengan tiga cara tersebut, pasangan Agus-Sylvi menargetkan pertumbuhan ekonomi di Jakarta akan meningkat dari 6 persen di tahun 2016 menjadi 7,1 persen di tahun 2022 mendatang. Selain itu, indeks GINI juga menurun dari 0,41 persen pada tahun 2016 menjadi 0,35 persen pada 2022.

(nkn/erd)