"Sebaiknya apa yang diputuskan Golkar, saya kira keputusan itu selain sudah sah juga ada di AD/ART," ujar Agung kepada detikcom, Jumat (25/11/2016).
Novanto diusulkan untuk kembali jadi Ketua DPR lewat rapat pleno DPP Golkar. Namun Ical yang kini Ketua Dewan Pembina Golkar dan Akbar yang kini Wakil Ketua Dewan Kehormatan Golkar agaknya keberatan dengan keputusan itu.
Ical dan Akbar berpikir bahwa sebaiknya Ketum Golkar tidak merangkap jabatan di posisi lain. Ical juga ingin agar setiap keputusan juga melibatkan Dewan Pembina.
"Tak ada keinginan sendiri dari Pak Novanto untuk jadi Ketua DPR, itu pun perintah organisasi. Sehingga kalau ada keinginan seperti Pak Akbar dan Pak Ical saya kira enggak usah dihalang-halangi Pak Novanto itu. Toh Pak Akbar Tandjung dulu enggak masalah, hasilnya cukup baik," tutur Agung.
Akbar Tandjung memang pernah menjadi Ketua DPR dan merangkap sebagai Ketum Golkar periode 1999-2004. Agung menambahkan, di Pemilu 2004 justru Golkar menempati posisi pertama.
"Pak Novanto juga sudah menyatakan bisa atur waktunya, sehingga tidak masalah," imbuh Agung.
(bag/rvk)
Dihadang Ical dan Akbar Jadi Ketua DPR Lagi, Novanto Dibela Agung Laksono
http://ift.tt/2fZPl85
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dihadang Ical dan Akbar Jadi Ketua DPR Lagi, Novanto Dibela Agung Laksono"
Post a Comment