Search

Penggalangan Dana Dapat Rp 630 Juta, Ahok: Ini Membangkitkan Keberanian

Jakarta -
Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui metode pengumpulan dana yang dilakukannya terinspirasi dari konvensi Barack Obama pada tahun 2008 di Colorado.

Ketika itu, Basuki yang akrab dipanggil Ahok ini kehabisan tiket untuk menyaksikan pencalonan Obama di pilpres AS. Ahok kemudian berani meniru langkah tersebut. Menurutnya, yang paling penting adalah meyakinkan warga dengan rekam jejak.

"Ya tahun 2008, saya diundang ke AS untuk menyaksikan konvensi Obama. Waktu saya mau masuk itu tidak dapat tiket lagi. Semua orang yang ingin menyaksikan konvensi itu bayar," cerita Ahok usai acara penggalangan dana di Dharmawangsa Hotel, Jl Dharmawangsa Raya, Jakarta Selatan, Minggu (27/11/2016).

"Lalu mereka bilang, negara kamu masih lama deh. Lalu saya dalam hati bilang, 'enggak kok, orang kita lebih maju kok'. Yang penting kita bisa meyakinkan warga. Dengan cara apa? Dengan rekam jejak," lanjut Ahok.

Ahok mengatakan soal rekam jejak ini dirinya bersandar pada teori Abraham Lincoln. Lincoln yang merupakan mantan Presiden AS itu, kata Ahok, pernah mengatakan kalau mau menguji karakter seseorang, kasih dia kekuasaan.

Baginya, para hadirin yang datang ke acara penggalangan dana pasangan nomor urut 2 ini karena sudah mengenal karakter Ahok dan Djarot Saiful Hidayat. Ahok mengecap dirinya sebagai pejabat yang tidak pernah terima suap dan bekerja untuk kemajuan kota dan warganya.

"Saya kira, ibu-ibu, bapak-bapak yang datang ini, mereka sudah melihat kami. Sudah yakin karakter kami. Kami tidak terima suap. Kami juga tidak berpihak. Kami hanya bekerja untuk kemajuan kota Jakarta dan warga Jakarta. Nah, ini kita buktikan benar," ujarnya.

Ahok mengatakan penggalangan dana dilakukan untuk membangkitkan keberanian. Menurutnya, jika seseorang memiliki rekam jejak yang baik dan bersih, bukan tidak mungkin dukungan dari partai politik datang.

Ahok juga ingin membuktikan bahwa dukungan dari parpol ialah dukungan murni yang tanpa ada syarat mahar. Selain itu, dirinya juga ingin menghapus stigma bahwa kampanye membutuhkan biaya yang besar lagi mahal.

"Ini untuk membangkitkan keberanian, untuk siapa pun yang mau jadi pejabat publik. Kalau kamu jujur, kamu tidak terima suap, kamu bisa kerja dengan nyata, ada rekam jejak yang baik, pasti ada parpol yang tidak minta mahar. Terbukti, PDIP, Nasdem dukung saya tanpa mahar," ujar Ahok.

"Ini menarik. Bagi saya ini membangkitkan keberanian. Juga menghapus stigma bahwa seolah-olah kalau kampanye mahal, harus uang sendiri, harus bayar jasa," imbuhnya.

(Baca juga: Gelar Penggalangan Dana, Tim Ahok-Djarot Mendapatkan Rp 630 Juta)

Selanjutnya, Ahok mengatakan, dengan penggalangan dana, kepemimpinan yang akan dijalankan pun tidak akan tergantung pada pengusaha yang membiayai kampanye. Sebab, hal ini akan berbeda bila ada pengusaha yang memberikan bantuan modal dengan besar.

"Yang kedua, kamu juga tidak usah tergantung pada pengusaha besar untuk membiayai kampanye kamu. Soalnya kita tidak butuh baju, tidak ada baksos, tidak ada sembako. Nanti kumpul-kumpulnya, mereka yang biayain. Kalau kumpul-kumpul (kasih uang) Rp 25 juta, Rp 50 juta kan enggak ada balas jasa. Gotong royong kok. Coba kalau dibiayain sekian miliar, beda," ujarnya.
(jbr/dhn)


Penggalangan Dana Dapat Rp 630 Juta, Ahok: Ini Membangkitkan Keberanian
http://ift.tt/2guZuu1

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Penggalangan Dana Dapat Rp 630 Juta, Ahok: Ini Membangkitkan Keberanian"

Post a Comment

Powered by Blogger.