Agus mengatakan hal tersebut usai bertemu dengan warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016). Dia berkata, penggusuran bukanlah satu-satunya solusi dalam menata kota.
"Saya menawarkan program rumah rakyat, mengubah dari horizontal menjadi vertical housing tetapi tidak jauh-jauh dari tempat mereka tinggal dan ini dilakukan secara berkala tentunya. Mereka tentunya lebih fundamental lagi tidak jadi menyewa tetapi juga dikonversi apa yang telah mereka miliki saat ini, dikonversi menjadi kepemilikan di rumah susun tersebut," papar Agus.
Dijelaskan Agus, maksud dari kepemilikan rusun tersebut adalah warga jadi memiliki hunian bukannya menyewa dan membayar tiap bulan. Menurut Agus, kondisi saat ini memunculkan keprihatinan.
"Kalau menyewa, mereka sudah kehilangan rumahnya, mereka sudah kehilangan segalanya, tanahnya, mata pencahariannya dan tidak mendapatkan apa-apa kemudian harus menyewa ya tentunya dari mana uang sewa tersebut? Inilah keprihatinan kita yang harus kita wujudkan dalam sebuah solusi," ujar Agus.
Masyarakat sudah kehilangan rumah, kehilangan segalanya, disuruh bayar sewa pula, itu dianggap tidak manusiawi menurut Agus.
"Tidak bisa membayar denda, kalau tidak diusir. Ke mana? Punyakah hati kita, adakah hati kita? Seperti itu? Tentu tidak karena ini kita bicara masyarakat kita sendiri, ini manusia Indonesia yang harus diperhatikan," imbuhnya.
(GBR/imk)
Agus Yudhoyono: Warga Digusur dan Bayar Sewa Rusun, Adakah Hati Kita?
http://ift.tt/2iyaBEg
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Agus Yudhoyono: Warga Digusur dan Bayar Sewa Rusun, Adakah Hati Kita?"
Post a Comment