Search

Ahok-Djarot Perkenalkan Kartu 'Sakti' Jakarta One, Bisa untuk Semua Keperluan

Jakarta - Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat menjelaskan kepada pendukungnya soal Kartu Jakarta One. Kartu Jakarta One adalah kartu multi fungsi yang diluncurkan oleh Pemprov DKI sejak Juni 2016 bekerjasama dengan Bank Indonesia.

Ahok mengatakan 'kartu sakti' terbaru yang mereka luncurkan tersebut nantinya bisa digunakan di semua bank. Nantinya kartu tersebut bisa digunakan untuk bayar parkir, naik bus TransJakarta dan masuk tempat wisata di Jakarta. Kartu Jakarta Pintar (KJP) nantinya juga masuk dalam Kartu Jakarta One.

"(Kartu Jakarta One) nantinya visa dan martercard semua bank bisa pakai. Bisa untuk naik bus, masuk Monas, masuk Ragunan, untuk parkir, termasuk KJP. Di dalamnya nanti ada NIK KTP Bapak Ibu juga. Rusun dan PKL juga pakai," kata Ahok di depan para pendukungnya di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (19/12/2016).

Selain untuk keperluan tersebut, nantinya untuk penyaluran bantuan sosial korban bencana juga akan menggunakan Kartu Jakarta One. Ahok tidak mau ada dana yang berbuang percuma saat penyaluran dana pada korban bencana.

"Bantuan sosial juga pakai itu (Kartu Jakarta One). Misalnya ada bencana, kalau bikin masakan nasi ada masalah. Pemda butuh 3000 bungkus dari yayasan juga bikin segitu. Lalu sisa nasi dibuang ke mana, nanti ada yang kantongin atau dibuang," ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.

Karenanya Ahok memaksa semua menggunakan transaksi non tunai. Alasannya karena dengan transaski non tunai, Pemprov DKI bisa memantau keluar masuknya uang yang digunakan oleh pemilik Kartu Jakarta One.

"Uang harus dikirim ke rekening. Kalau kita paksa kegiatan semua non tunai, kami secara konkret. Kalau dengan non tunai, bisa dibaca siapa yang punya dan enggak punya. Mau beli-beli pakai kartu yang sama. Kebaca enggak duitnya ada apa enggak," ucap Ahok.

Selain itu, Kartu Jakarta One bisa digunakan untuk PKL mendapatkan bantuan dana dari Pemprov DKI. Pemprov sebenarnya sudah menyediakan Rp 1 triliun per tahun untuk para PKL dan modal usaha. Namun saat ini baru terserap Rp 300 miliar.

"Modal kerja, PKL, kita turunkan Rp 1 triliun per tahun tapi baru menyerap Rp 300 miliar. Karena banyak yang enggak tahu," tutur Ahok.

Kartu Jakarta One juga bisa digunakan untuk berbelanja bagi warga yang kurang mampu. Pemprov DKI akan membangun perkulakan, di mana warga yang kurang mampu nantinya bisa membeli barang kebutuhan sehari-hari dengan harga pabrik.

"Nanti bisa dilihat siapa yang lemah (ekonominya). Nanti kita bisa diskon harga pabrik," ujar Ahok.

"Ngaku miskin tapi parkir mulu di Sudirman Thamrin," lanjutnya.

Agar Jakarta tidak ada lagi transaksi tunai, Ahok juga sudah menyiapkan tilang online dan Electronic Road Pricing (ERP). Ahok mengatakan bahwa sebagai pejabat, dirinya juga harus memiliki otak dagang.

"Tapi bukan untuk kantong sendiri, tapi supaya warganya otak, dompet dan perutnya penuh," tutup Ahok.

Sementara Djarot mengatakan, kehadiran Kartu Jakarta One adalah komitmen untuk membuat Jakarta yang bersih dari korupsi dan pungli. Karena, korupsi merupakan akar masalah di Indonesia.

"Kita sadar akar pemasalahan bangsa adalah korupsi. Kartu Jakarta One untuk memastikan pelayanan yang diberikan Pemprov DKI jauh dari pungli dan bebas korupsi," tutup Djarot.
(bis/erd)


Ahok-Djarot Perkenalkan Kartu 'Sakti' Jakarta One, Bisa untuk Semua Keperluan
http://ift.tt/2hyDxL1

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Ahok-Djarot Perkenalkan Kartu 'Sakti' Jakarta One, Bisa untuk Semua Keperluan"

Post a Comment

Powered by Blogger.