Polisi Terapkan Rekayasa Lalin Hingga Imbauan 'Telolet' di Tol Brexit

Jakarta - Sejumlah rekayasa lalu lintas (lalin) akan diterapkan untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan selama masa weekend dan libur panjang hari raya Natal. Rekayasa dipusatkan untuk menghindari kepadatan di exit tol Brebes Timur (Brexit).

Kasubdit Keamanan dan Keselamatan Polda Jateng Kompol Leganek Mawardi mengatakan, rekayasa lalin mulai dilakukan jika sudah terdapat antrian kendaraan hingga 5 meter. Pusat pengendalian kemacetan ada di pintu tol Brexit hingga pertigaan Brebes Timur.

"Ini libur panjang kan berbarengan weekend, di sini titik pusat karena larangan kendaraan (lebih dari 2 sumbu) kan di tol," kata Leganek di Brebes Timur, Jawa Tengah, Jumat (23/12/2016).

"Biasanya kendaraan besar nanti bertemu di pertigaan Brebes Timur. Makanya kita atur supaya tidak stagnan," sambungnya.

Leganek mengatakan, pengaturan lalu lintas akan dilakukan dengan meminimalisir titik putar balik kendaraan. Sehingga tidak terjadi kemacetan saat menunggu kendaraan berputar arah.

"Rekayasanya kita kasih barier dan u turn kita kurangi. Kalau Brexit lebih dari 5 kilometer, dibuang ke Tol Pejagan," jelas Leganek.

Selain Pejagan, sejumlah ruas tol juga disiapkan untuk menerima 'muntahan' kendaraan saat terjadi kepadatan. "Kalau (Pejagan) padat, enggak nutup lagi, ke Kanci. Jadi kita ada lapis," ujarnya.

Fenomena 'bus telolet' juga menjadi fokus perhatian Polda Jateng. Ada sejumlah titik di mana bus telolet diimbau untuk tidak memainkan klakson.

"Itu juga ada imbauan, anak kecil yang kerumunan itu kan kalau habis minta (telolet) terus dibunyikan, bahagia, tidak memperhatikan lagi loncat-loncat kesenangan. Hal ini yang kita imbau dan kita awasi betul," tuturnya.

Meski demikian, dia menyatakan bus telolet bisa bebas membunyikan klakson di beberapa titik.

"Kalau di pertigaan Brebes Timur sini tidak apa-apa. Silakan dibunyikan, itu juga kan sebetulnya adalah bentuk salam, sapaan ramah antar bus saat bertemu di jalan," imbuh Leganek.
(kst/idh)