Search

Ramlan dan Pius Pane Merampok di Jateng, Bersama Erwin di Sukabumi

Jakarta - Ramlan Butarbutar kapten perampokan sadis punya banyak anak buah. Formasi kekuatan Ramlan dan anak buahnya berbeda-beda saat beraksi di 6 kota.

Jejak hitam kejahatan Ramlan terlacak di enam kota yakni Sukabumi, Cianjur, Cimahi di Jawa Barat dan Surakarta di Jawa Tengah, Depok di Jawa Barat serta Pulomas di Jakarta Timur.
Mengintip catatan hitam Ramlan Butarbutar Cs, dia melakukan aksi perampokan rata-rata bersama empat hingga delapan orang komplotannya. 'Kekuatan' Ramlan paling besar saat beraksi di Sukabumi.

Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang Cs saat ditangkap di Sukabumi.Foto: Dokumentasi Polres Sukabumi Kota
Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang Cs saat ditangkap di Sukabumi.

Ramlan terlacak merampok di sebuah rumah di Jalan Cisadea nomor 2 RT 01 RW 08 Kelurahan Kebon Jati Kecamatan Cikole Kota Sukabumi pada 23 November 2007. Ramlan beraksi bersama Erwin Situmorang yang disebut sebagai tangan kanannya. Ada juga Lindung Tampubolon, F Leonard Marpaung, Saidi Ambri Napitupulu, Wartho Luki Purba, Luhut Toga Torup, dan Henok Silaen yang turut bergabung dalam komplotan spesialis penyekapan di toilet ini. Ramlan Cs akhirnya ditangkap setelah dua jam beraksi karena terjebak macet dan telah dijatuhi vonis 2,5 tahun.

Barang bukti kejahatan Ramlan Cs di Sukabumi.Foto: Dokumentasi Polres Sukabumi Kota
Barang bukti kejahatan Ramlan Cs di Sukabumi.

Formasi kekuatan Ramlan berubah saat merampok di perumahan elite di Jl Kace Manahan, Banjarsari, Surakarta, Jawa Tengah, 19 September 2010. Dalam perampokan ini, Ramlan bekerja sama dengan Ridwan Sitorus alias Pius Pane alias Marihot Sitorus, Agus Salim, dan Robert Saragih. Ramlan Cs akhirnya ditangkap personel Direktorat Reskrimum Polda Jawa Tengah. Keempatnya juga telah dijatuhi vonis di Pengadilan Negeri (PN) Surakarta. Ramlan, Pius Pane dan Agus Salim dihukum 1 tahun 6 bulan. Sedangkan Robert Saragih mendapatkan hukuman 1 tahun lebih ringan dari ketiga rekannya.

Di Depok tahun 2015, Ramlan lagi-lagi beraksi. Dia merampok rumah warga negara (WN) Korea Selatan bernama Wang Shu Lin. Perampokan itu dilakukan pada 11 Agustus 2015 di Perumahan Griya Telaga Permai Blok 2 Nomor 12, Tapos, Depok. Dalam aksinya ini, kekuatan Ramlan cukup 'minimalis'. Dia hanya mengajak 2 anak buahnya yaitu Jhony dan Posman, serta seorang lagi bernama Pendi Rajagukguk yang masih buronan saat itu. Polisi kemudian membantarkan penahanan Ramlan untuk berobat jalan karena sakit gagal ginjal dan harus berobat jalan. Awalnya Ramlan bersikap kooperatif tetapi tiba-tiba menghilang.

Terakhir, Ramlan kembali beraksi dengan merampok rumah mewah Ir Dodi di Pulomas, Jakarta Timur, pada 26 Desember 2016. Bagaikan reuni, Ramlan kali ini menggandeng 'kawan lama' yakni Erwin Situmorang dan Pius Pane. Dia juga bekerja sama dengan Alfin Bernius Sinaga yang berperan sebagai sopir.

Ramlan, Erwin Situmorang dan Pius Pane merampok di rumah mewah Dodi di Pulomas.Foto: Kanavino Ahmad Rizqo/detikcom
Ramlan, Erwin Situmorang dan Pius Pane merampok di rumah mewah Dodi di Pulomas.

Mereka menyekap 11 orang di kamar mandi hingga mengakibatkan 6 orang tewas. Rabu, 28 Desember pukul 15.00 WIB, polisi menggerebek Ramlan, Erwin, Pius Pane, dan Sinaga di Gang Kalong, Bojong, Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat.

Ramlan tewas kehabisan darah setelah ditembak polisi karena melawan dengan pedang.Foto: Dok. Istimewa
Ramlan tewas kehabisan darah setelah ditembak polisi karena melawan dengan pedang.

Pelarian Ramlan Butarbutar akhirnya berakhir. Dia tewas kehabisan darah setelah ditembak kakinya. Sedangkan Erwin Situmorang dan Alfin Sinaga juga ditangkap dan ditembak. Erwin Situmorang menjalani dua kali operasi akibat luka tembak di bagian paha dan pinggang. Kini, kondisi Erwin berangsur membaik dan masih menjalani perawatan. Polisi mengamankan barang bukti antara lain uang rupiah, uang Thailand, 5 handphone, STNK, jaket, tas, topi, jam tangan Rolex, 2 kunci motor, dan kemeja putih.

Erwin Situmorang ditangkap dan ditembak polisi.Foto: Lamhot Aritonang
Erwin Situmorang ditangkap dan ditembak polisi.

Sementara itu, Pius Pane melarikan diri. Dia ditetapkan sebagai buronan polisi sejak Jumat 30 Desember 2016. Pria berusia 45 tahun yang memiliki bekas luka di pipi ini juga dikenal sadis. Dia disebut berperan menodongkan senjata api kepada 11 orang yang berada di rumah mewah itu. Bahkan, Pius Pane disebut yang memiliki ide memasukkan para korban ke kamar mandi. Selain itu, juga memukul putri Dodi, mendiang Diona Arika Andra Putri (16) dengan gagang senjata api. Pria berkulit sawo matang ini diduga membawa 2 tas milik Dodi yang berwarna biru dan oranye. Di dalam tas tersebut terdapat perhiasan dan sejumlah uang. Dia juga membawa senjata api.

Pius Pane masih buron.Foto: Foto: Istimewa
Pius Pane masih buron.

Polisi masih memburu Pius Pane. "Tidak ada kejahatan yang sempurna, kami kejar sampai ke mana pun juga," tekad Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Rudy Herianto Adi Nugroho.
(aan/tor)


Ramlan dan Pius Pane Merampok di Jateng, Bersama Erwin di Sukabumi
http://ift.tt/2iiv9Qc

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ramlan dan Pius Pane Merampok di Jateng, Bersama Erwin di Sukabumi"

Post a Comment

Powered by Blogger.