"Ini kan orang Betawi, orang Jakarta asli. Membangun Jakarta tidak boleh melupakan Betawi karena kita akan tercabut dari akarnya, itu filosofinya," kata Soni, sapaan Sumarsono, di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (24/11/2016).
Anggaran Bamus Betawi, Sumarsono mengatakan, akan digunakan untuk kegiatan kebudayaan Betawi. Dana tersebut dialokasikan sebanyak 50 persen dari total Rp 5 milyar.
"Saya juga lihat di Setu (Babakan) banyak kebutuhan. Bicara dengan Bamus, DPR dan eksekutif akhirnya saya putuskan tidak semua dicairkan hanya untuk kebutuhan dua bulan saja, hanya 50 persen," jelas Sumarsono.
"Untuk dana kegiatan Betawi, mulai dari Lenong Rumpi, Cipta Lagu Kesenian yang lain, termasuk Ondel-Ondel," imbuh Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia tersebut.
(Baca juga: Ahok: Dokumen Anggaran Dibongkar Habis Oleh Plt Gubernur)
Adapun respon dari Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahja Purnama, Sumarsono menganggap hal tersebut wajar. Menurutnya yang terpenting dirinya memiliki alasan sendiri terhadap keputusan tersebut.
"Enggak apa-apa pro-kontra biasa, itu kan sinyal. Tapi setelah dijelaskan enggak masalah. Ya enggak papa, beliau kan reaksional, yang penting justifikasinya, saya punya justifikasi. Jangan pernah membangun Jakarta tanpa rasa Betawi itu intinya," pungkas pria yang akbrab dipanggil Soni itu.
(azf/dnu)
Hidupkan Dana Bamus Betawi, Plt Gubernur DKI: Pro-kontra Itu Biasa
http://ift.tt/2gkNFGR
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Hidupkan Dana Bamus Betawi, Plt Gubernur DKI: Pro-kontra Itu Biasa"
Post a Comment