"Jadi bentuknya bukan angka. Kita bentuknya adalah pipanisasi, pendidikan yang berkualitas. Kita menawarkannya adalah perubahan bukan sekedar nilai rupiahnya," kata Anies di Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (26/12/2016).
Menurutnya nilai rupiah memang terlihat menarik jika dijadikan janji dalam kampanye. Namun ia meragukan nilai rupiah tersebut akan memberi perubahan.
"Ketika diberikan nilai rupiahnya nampak menarik. Tetapi kondisinya belum tentu membuat perubahan, padahal yang warga butuhkan perubahan kondisi bukan sekedar kebahagiaan menjelang Pilkada," sambungnya.
Anies berjanji akan melaksanakan program-program berupa pengadaan air bersih, sekolah berkualitas, tempat kesehatan yang lebih baik, tenaga medis dan lapangan kerja lebih banyak. Ia mengatakan semua itu akan menggunakan APBD meskipun tidak ada pembagian ke RT dan RW.
"Semua itu menggunakan APBD. Tapi APBD-nya tidak kita tawarkan dibagi per RT, per RW, per Kelurahan. Karena itu nampaknya menarik tapi dampaknya belum tentu," jelas Anies.
Dia mengungkapkan tim suksesnya terus mengampanyekan pada warga DKI untuk menolak money politics. Warga Jakarta menurutnya juga tidak lagi terpengaruh dengan uang sebagai syarat memilih calon dalam Pilkada.
"Semua relawan kita berkampanye soal itu. Jangan mau terima uang, jangan mau dibeli. Rata-rata warga Jakarta kalau diajak bicara bilang begitu, nyoblos enggak tergantung uang. Tapi nyoblos yang menurutnya terbaik," pungkas Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.
(HSF/dnu)
Anies: Uang Nampak Menarik Bagi Warga, Tapi Belum Tentu Buat Perubahan
http://ift.tt/2iwS8rk
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Anies: Uang Nampak Menarik Bagi Warga, Tapi Belum Tentu Buat Perubahan"
Post a Comment