Ternyata pengalihan sementara itu membawa berkah tersendiri bagi para pedagang oleh-oleh di sepanjang Desa Bendul, Desa Sukatani, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta. Para pedagang kini bisa kembali meraih untung berlipat seperti pada saat sebelum adanya pembanguna Tol Purbaleunyi.
Salah seorang pedagang Peuyeum Bendul, Yeti (36) mengatakan saat ditemui, Senin (26/12/2016), semenjak pengalihan arus tersebut pendapatannya sedikit demi sedikit meningkat dari sebelumnya.
Yeti mengungkapkan, saat ini perharinya dia bisa menjual tak kurang dari 50kg. Sementara pada hari libur dia bisa menghabiskan peuyeum hingga mencapai 1-2 kuintal. "Harga jualnya Rp 10ribu perkilogram," kata pemilik Warung Peuyeum Anugrah itu.
Yeti mengungkapkan sebelum adanya pembangunan jalan tol, Peuyeum Bendul selalu menjadi primadona. Bahkan sejak tahun 70an ayah Yeti sudah mulai merintis warung peuyeum tersebut dan hingga kini masih tetap buka.
"Ya memang setelah ada pembangunan jalan tol agak sepi. Tapi lumayan kebantu dengan orang yang mau wisata ke Cirata, Jatiluhur, dan berkunjung ke Pesantren Sempur. Dan sekarang ditambah lagi ada pengalihan lalu lintas," tuturnya.
Keuntungan serupa pun dirasakan oleh pedagang lainnya. Nani (37) mengaku kini penjualannya semakin berlipat. Dari. Biasanya dalam satu hari hanya menjual 20kg kini naik mencapai 40-50kg perhari pada hari biasa.
"Ramainya mulai Jumat malam. Kan sekarang bus juga lewas sini lagi. Jadi sehari paling sedikit ada dua bus yang berhenti untuk beli oleh-oleh," ucapnya.
Di kawasan Bendul ini, selain menjual peuyeum para pedagang juga menyediakan berbagai macam oleh-oleh lainnya seperti colenak, aneka manisan, aneka keripik, simping, hingga kerajinan seperti wayang golek dan kuda goyang.
Bantu Promosi, Bupati Dedi Serukan 'Om Peuyeum Om' di Bendul
Masyarakat Indonesia bahkan dunia kini tengah keranjingan fenomena 'om telolet om'. Sama halnya dengan masyarakat di Kampung Bendul Desa Sukatani ini.
Masyarakat di sini memanfaatkan fenomena 'om telolet om' untuk mempromosikan kembali kuliner khas mereka. Mereka meneriakkan dan mengacungkan tulisan dalam poster, 'om peuyeum om' dan, 'om colenak om'. Sepanjang jalan tepatnya di sekitaran Desa Sukatani ini hampir seluruh pedagang menyerukan hal serupa.
Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, pun tak mau ketinggalan ikut begabung dengan masyarakat. Dedi yang baru mendapat informasi tersebut menyempatkan diri bertemu warga sepulangnya dari Waduk Jatiluhur untuk memantau kondisi terkini pasca penggerebekan teroris.
"Saya pengin bantu mereka. Kan dari pada om telolet om mending om peuyeum om. Sekalian promosi," kata Dedi disela-sela aksi, sore kemarin.
|
Imbas Pengalihan Jembatan Cisomang, Pedagang Peuyeum Bendul Untung Berlipat
http://ift.tt/2ibnGTi
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Imbas Pengalihan Jembatan Cisomang, Pedagang Peuyeum Bendul Untung Berlipat"
Post a Comment