"Pada dasarnya, kita sudah melakukan patroli-patroli preventif. Termasuk untuk mengantisipasi kejahatan C3 (Curat, Curas dan Curanmor) termasuk begal, makanya salah satu giat yang tengah kami tingkatkan itu giat 'Blue Light Patrol'," ujar Yusri saat dihubungi detikcom, Rabu (14/12/2016).
Menurut Yusri, 'Blue Light Patrol atau Patroli Sinar Biru' merupakan langkah preventif dan efisien guna mencegah pelanggaran maupun kriminalitas.
"Ya giat ini juga bisa digunakan untuk mencegah terjadinya hal-hal seperti aksi penikaman itu. Karena saat orang melihat lampu sirine biru menyala dan berpatroli, tentu seseorang akan mengurungkan niatnya untuk berbuat kejahatan, karena kesempatan untuk berbuat jahatnya sudah kita antisipasi," jelas Yusri.
"Kita lihat dari latar belakangnya, sekitar 2 bulan yang lalu dia bahkan menusuk ayahnya sendiri. Cuma tidak dilaporkan, bahkan tidak dirujuk ke rumah sakit berkebutuhan khusus. Untuk itu kita akan terus tingkatkan pelayanan masyarakat seperti kamtibnas dan memberikan warga penyuluhan agar bisa mencegah kejadian-kejadian yang tidak diinginkan," pungkas Yusri.
Kasus penikaman di Jabar, terjadi di Bandung pada Selasa (13/12). Pelaku Muhammad Aziz Ghozali (19) tiba-tiba mengamuk dan menusuk para korban yang tak dikenalnya di jembatan tol, Jalan Baturengat, Kelurahan Cigondewah Kaler, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung. Aksi Azis menewaskan seorang warga berinisial AOS (64). Korban tewas bersimbah darah dengan dua luka tusukan di bagian dada.
Para korban lainnya yang selamat saat ini masih dirawat di rumah sakit. Korban luka yaitu AY, TS, AN, AS, AM, DN, dan IR, menjalani penanganan medis di Rumah Sakit Avisena, Rumah Sakit Rajawali, dan Rumah sakit Sumber Waras. Satu di antara korban yang masih dirawat di rumah sakit adalah perempuan.
(adf/rvk)
Cegah Kejahatan Penikaman, Polisi: Kita Tingkatkan Patroli
http://ift.tt/2h1M6KV
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cegah Kejahatan Penikaman, Polisi: Kita Tingkatkan Patroli"
Post a Comment