Di Depan Purnawirawan TNI, Agus Bicara Beda Dunia Militer dan Politik

Jakarta - Pernah merasakan dunia militer dan kini terjun ke politik, Agus Harimurti Yudhoyono berkisah soal perbedaan keduanya. Calon gubernur DKI nomor urut 1 itu menjelaskan kompleksitas yang dia hadapi.

Hal itu disampaikan Agus dalam pidato politiknya di Segara Garden, Hotel Dharmawangsa, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Minggu (11/12/2016). Pidato politik ini dihadiri oleh ketum-ketum parpol pengusung serta purnawirawan TNI dan Polri.

"Sebagai new comer dalam dunia politik, saya mulai mengetahui bahwa ada perbedaan yang mendasar antara dunia militer dan dunia politik. Antara perang militer dan perang politik," ucap Agus.

Foto: Adinda Caesarany/detikcom
Agus memperlihatkan foto saat jadi tentara

Menurutnya, musuh di perang militer bisa diketahui dengan jelas. Lokasinya pun bisa dideteksi.

"Dalam dunia politik ini musuhnya tidak jelas, bisa di belakang kita, di samping atau di dekat kita sekali. Kita kira kawan, ternyata lawan atau sebaliknya. Jadi luar biasa kompleksitas yang harus saya hadapi dan inilah membutuhkan proses pendewasaan dan adaptasi yang cepat untuk mulai merasa nyaman dalam dunia politik yang baru ini," ungkap mantan Danyonif 203/Arya Kemuning itu.

Agus menjelaskan soal salah satu terminologi milter yaitu 'kirintel' atau perkiraan intelijen yang biasa dibuat dalam operasi militer. Ada kerumitan yang harus dijalani dalam membuat kirintel.

"Dalam membuat 'kirintel' itu tentu rumit karena banyak sekali faktor-faktornya, cuaca, medan, musuh, karakteristik, dan lain sebagainya. Bagi saya kalau harus membuat 'kirintel politik' justru saya merasakan lebih banyak ketidakpastiannya," jelas putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu.

Foto: Adinda Caesarany/detikcom
Agus menampilkan foto saat kampanye

Dalam 'kirintel politik', lanjutnya, harus membuat lebih banyak asumsi dangan kondisi yang sangat dinamis. Agus merasa pengalamannya di dunia militer itu bisa bermanfaat di berbagai bidang.

"Tentu dari perbedaan-perbedaan itu juga banyak prinsip-prinsip dasar, prinsip-prinsip kepemimpinan di dunia militer yang sangat baik untuk diterapkan di dunia profesi manapun, termasuk di politik, pemerintahan, birokrasi, dunia usaha, dan lain sebagainya," tegas Agus.

(imk/nwk)