Korban tewas tersebut bernama Deni Anwar (30). Sementara empat orang lainnya, Jaenudin, Yoga, Agung dan Dian Putra, berhasil selamat dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.
"Peristiwa terjadi ketika dua pekerja yakni Deni Anwar dan rekannya Zainudin sedang melakukan Cooking atau penutupan lubang dengan cara dicor. Kemudian keduanya terjatuh dari ketinggian 30 meter," kata Kapolsek Nanggung AKP Dosi Rosadi kepada detikcom, Rabu (28/12/2016).
Selanjutnya, kata Dodi, tim penolong PT Antam langsung melakukan upaya evakuasi. Namun, tiga anggota tim penolong justru jatuh pingsan karena diduga menghirup gas Carbonmonoksida (CO2).
"Kemudian tiga anggota tim penolong dan satu korban atasnama Zainudin berhasil dievakuasi. Zainudin berhasil selamat, sedangkan satu korban lainnya atas nama Deni Anwar baru bisa dievakuasi sekitar delapan jam kemudian. Kondisi Deni sudah meninggal," paparnya.
Direktur Operasi PT Antam Agus Zamzam mengatakan, peristiwa tersebut terjadi di front development RM2 Ciguha Utama. Saat kejadian, kedua korban sedang melakukan aktivitas pengamanan dan pembersihan pijakan kerja.
"Satu korban diduga terjatuh dari ketinggian, sedangkan satu korban ditemukan tidak sadarkan diri di sekitar lokasi kerja. Proses evakuasi dilakukan oleh tim Emergency Response Group (ERG) sesuai dengan prosedur kondisi darurat," kata Agus.
Hingga saat ini, pihak PT Antam mengaku masih melakukan investigasi terkait kecelakaan kerja tersebut. Sementara itu, General Manager Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor sekaligus Kepala Teknik Tambang I Gede Gunawan mengatakan, semua prosedur penanganan yang berkaitan dengan K3 sedang berjalan prosesnya.
"Kami telah berkoordinasi dengan Kepala Inspektur Tambang dan Inspektur Tambang untuk melakukan investigasi," ujarnya.
(idh/idh)
Diduga Hirup Gas Beracun, Seorang Pekerja Tambang di Bogor Tewas
http://ift.tt/2hOhflJ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Diduga Hirup Gas Beracun, Seorang Pekerja Tambang di Bogor Tewas"
Post a Comment