Doa Djarot Saat Zikir Akbar: Jakarta Jauh dari Bala Bencana dan Aman

Jakarta - Calon wakil gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat menghadiri zikir akbar di stadion atletik Rawamangun, Jakarta Timur. Dalam sambutan, Djarot menyebut bahwa agama Islam di Indonesia diberikan banyak rahmat dan berkah.

Menurut Cawagub nomor urut 2 itu, Indonesia memiliki keberagaman suku, agama dan budaya yang menjadikan sebagai bangsa majemuk. Keberagaman itu disatukan oleh rasa persatuan dan kesatuan.

"Alhamdulillah, Indonesia diberikan rahmat sebagai suatu bangsa yang majemuk. Satu bangsa yang heterogen. Kita diikat oleh kekuatan yang Maha dahsyat rasa kebangsaan bahwa kita adalah Warga Negara Indonesia," kata Djarot, Minggu (16/12/2016).

Dalam kesempatan tersebut, mantan wali kota Blitar itu juga mengatakan bahwa sejumlah daerah di Indonesia, khususnya Jakarta, tengah mengikuti proses Pilgub untuk memilih pemimpin.

Kontestasi dalam Pilgub diharapkan oleh Djarot berjalan dengan sehat dan memiliki nilai demokrasi yang dapat diajarkan kepada masyarakat.

"Cinta tanah air adalah sebagian daripada iman. Saya paham kita saat ini tengah menentukan pilihan kita masing-masing untuk pemimpin. Ada kompetisi, ada persaingan. Kita mengharapkan kompetisi berjalan dengan sehat, berjalan dengan baik. Persaingan hendaknya mengedepankan masing-masing kinerja dari kita smua," ulas Djarot.

"Persaingan itu idealnya seharusnya tidak dikotori dicampuri oleh unsur-unsur SARA. Biarlah masyarakat yang cerdas dan dewasa menentukan pilihan terbaik siapa pemimpin dan pelayan masyarakat yang benar-benar melayani dari hati," ungkapnya.

Melalui zikir akbar, Djarot mengungkapkan dirinya berdoa agar proses Pilgub DKI 2017 berjalan dengan damai dan rasa toleransi. Ia juga berharap agar Jakarta senantiasa berada dalam suasana yang aman serta penuh toleransi.

"Doa saya supaya aman, dingin, toleran, dijauhkan dari bala bencana, dibukakan pintu cahaya dalam dada nya masing-masing. Untuk betul-betul dalam persaingan ini sesuai nuraninya tanggal 15 Februari dibukakan pintu untuk menentukan siapa yang paling layak dan baik memimpin Jakarta 5 tahun yang akan datang," tandasnya.
(nkn/erd)