Gubernur Ganjar: Tidak Usah Sweeping, Komunikasi Saja dengan Pemerintah

Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau sweeping dari organisasi masyarakat (ormas) tidak dilakukan. Hal itu agar tidak perlu lagi terjadi peristiwa seperti di restoran Social Kitchen, Solo yang menyebabkan 9 orang terluka dan sejumlah barang rusak.

"Imbauannya tidak usah sweeping-sweepingan, ya. Saya kira dikomunikasikan saja sama pemerintah, kita akan kerja. Mari kita kedepankan toleransi di antara kita. Siapapun kita, jika kita bisa memberikan toleransi maka kita bisa memberikan kesejukan," kata Ganjar, Selasa (20/12/2016).

Hal itu diungkapkan Ganjar usai Rapat Koordinasi Lintas Sektoral jelang Natal dan taaun baru di gedung Borobudur Mapolda Jawa Tengah, Jalan Pahlawan, Semarang. Ganjar menjelaskan, jika ada tempat atau lokasi yang dianggap oleh ormas tertentu mengganggu atau tidak sesuai dengan pemikiran mereka, maka laporkan ke pemerintah untuk dilakukan tindakan yang sesuai.

"Mesti disampaikan ke pemerintah biar kita bekerja. Umpama ada mal yang harus diingatkan, ya kita ingatkan. Ada komunitas yang perlu kita ingatkan, ya kita ingatkan. Tapi pencegahan dari tindakan-tindakan yang tampil dengan menyeramkan saya kira mesti kita kurangi dan kedepankan hal-hal yang menyejukkan," terang ganjar.

Ia menambahkan, dengan adanya momentum Hari Raya Natal, maka sudah saatnya menunjukkan rasa saling menghormati antar umat beragama. Ganjar juga berharap rapat lintas sektoral yang digelar hari ini bisa memberikan kenyamanan kepada warga Jawa Tengah.

"Karena ada perayaan Natal, ada tahun baru, jadi agak panjang liburnya. Mudah-mudahan semua bisa saling menghormati. Kalau konsen saya dengan acara ini, maka menyiapkan melayani masyarakat agar lebih baik," tuturnya.

Untuk diketahui, perusakan dan penganiayaan terjadi di retoran Social Kitchen, Solo hari Minggu (18/12) dini hari lalu. Sejumlah barang rusak dan 9 orang luka-luka dalam peristiwa tersebut.

Anggota Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa tengah kemudian melakukan penangkapan terhadap lima tersangka yang hingg saat ini masih dimintai keterangan di Mapolda Jateng, Jalan Pahlawan, Semarang.

"Motifnya karena tidak senang di situ ada resto kalau buka sampai batas waktu operasional," kata Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono.
(alg/idh)