Jelang Tahun Baru, Polisi Gagalkan Pengedaran 2.000 Pil Ekstasi di Makassar

Makassar - Jajaran Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulsel berhasil menggagalkan pengedaran ribuan pil ekstasi yang rencananya akan diedarkan pada pergantian malam Tahun Baru 2017 di Makassar.

"Kita sita 2.000 pil ekstasi merek pinguin warna merah putih dari seorang pemuda berinisial DN (44), rencananya barang akan diedarkan pada malam pergantian tahun di Makassar," ujar Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondaji, dalam keterangan persnya di Mapolda Sulsel Jalan Perintis Kemerdekaan KM 16, Kamis (29/12/2016).

Dicky menuturkan, DN diamankan di Pelabuhan Soekarno Hatta saat dilakukan penyelidikan dan pengembangan terhadap laporan masyarakat terkait adanya narkoba yang akan masuk di Makassar melalui jalur laut.

"Kita mendapat informasi dari masyarakat dan kita lakukan penyelidikan dan pengembangan sehingga berhasil mengamankan DN di Pelabuhan Soekarno Hatta, Senin kemarin (26/12)," jelasnya.

Dari tangan pelaku disita 2000 pil ekstasi tersebut dikemas 27 sachet, 13 sachet berisi 100 butir dan 14 sachet berisi 50 butir. Pil ekstasi tersebut disembunyikan di dalam sepasang sepatu berwarna hitam dan dimasukkan ke dalam koper kecil yang ikut diamankan. Selain ekstasi, koper dan sepasang sepatu polisi juga menyita 8 unit handphone milik tersangka.

Setelah DN diamankan polisi selanjutnya melakukan pengembangan sehingga berhasil meringkus tiga tersangka lainnya. AS (30) yang berperan sebagai penerima barang berhasil diamankan polisi di basement Karebosi Link.

Sementara dua tersangka lainnya MR (60) dan AN (34) diamankan polisi, Selasa (27/12). MR diamankan di Jalan Ahmad Yani Makassar, sekitar pukul 17.30 wita, sementara AN diamankan di Jalan Gunung Latimojong sekitar pukul 20.00 wita.

"MR memesan 300 butir, sementara AN memesan 120 butir," tambahnya.

DN terpaksa harus dirawat di RS Bhayangkara karena sempat mencoba kabur saat dilakukan pengembangan sehingga terpaksa ditembak kakinya.

Saat ini pelaku beserta barang bukti sudah diamankan di Ditresnarkoba Polda Sulsel untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut
(mna/try)