Rombongan Delegasi DPR mengunjungi Malaysia pada Selasa (6/12) lalu. Taufik dan rombongan diterima oleh Parlemen Malaysia yakni oleh Wakil Ketua Parlemen Malaysia Yang Berhormat Dato' Sri Haji Ismail bin Mohamed Said berserta jajarannya.
Selain soal hubungan bilateral, ada sejumlah hal yang dibahas pada pertemuan persahabatan itu. Seperti masalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, masalah perbatasan, dan masalah muslim Rohingya di Myanmar.
"Dalam pertemuan ada penegasan kita ini negara satu rumpun dan bertetangga, sehingga itu menjadi semacam poin bahwa hubungan diplomasi ataupun bilateral yang dilakukan pemerintah kita tidak boleh semata-mata hanya berdasarkan pada informasi media massa internasional yang barangkali suatu ketika tujuannya hanya untuk memanas-manasi," ungkap Taufik kepada detikcom, Jumat (9/12/2016).
Sejumlah isu yang serupa pun menjadi pembahasan pada pertemuan akrab antar parlemen itu. Seperti masalah demonstrasi di masing-masing negara. Di Malaysia pernah ada demo serupa seperti Aksi Damai Bela Islam lalu, yakni Demo Kaos Kuning dan Kaos Merah.
|
"Ini menjadi suatu solidaritas memaknai tanpa bermaksud mengintervensi satu sama lain. Kemudian masalah muslim Rohingya, ini kan menjadi suatu isu yang menjadikan bahasa yang sangat bisa mengakrabkan," tutur Taufik.
Delegasi DPR pun di Malaysia sempat mendatangi KBRI setempat dan disambut oleh Dubes Indonesia untuk Malaysia, Herman Prayitno. Taufik dan rombongan di KBRI meninjau proses pendataan WNI dan melihat langsung penampungan para pekerja Indonesia.
"Masalah TKI, itu menjadi masalah yang sangat penting. Ada rata-rata 500 warga negara kita yang setiap hari mendatangi kedutaan RI di Malaysia dengan berbagai macam masalah," kata politisi PAN itu.
"Dari imigrasi, shelter hingga menyangkut masalah proteksi terhadap WNI yang telantar di luar negeri. Inilah yang menjadi salah satu hal yang kami soroti dalam kunjungan ke Malaysia ini," imbuh Taufik.
Setelah dari Malaysia, Delegasi DPR langsung bertandang ke Singapura atas undangan parlemen setempat. Taufik dan anggota DPR yang ikut dalam kunjungan muhibah ini diterima oleh Ketua Parlemen Singapura, Madame Halimah Yacob. Rombongan diterima dengan hangat.
"Harapannya dengan kedekatan ini bisa menjembatani yang tidak sekadar kekakuan hubungan informal sehingga ke depan dengan bantuan Pak Dubes kita bisa meningkatkan lagi hubungan bilateral antar kedua negara," sebut dia.
Delegasi pun juga berkunjung ke KBRI dan diterima oleh Dubes Indonesia untuk Singapura H.E Ngurah Swajaya. Ada sejumlah hal yang disoroti pimpinan DPR atas kunjungan muhibahnya ke Singapura itu.
"Dijelaskan pak dubes kerja keras beliau tentang Kartu Pekerja Singapura itu sangat terintegrated sekali dengan Tax Amnesty juga secara terbuka, transparan, tegas," terang Taufik.
"Prinsipnya KBRI akan terus melakukan konsolidasi dengan Kementerian Keuangan, Kemlu dan tentunya dalam hal ini adalah Dirjen Pajak untuk mensukseskan program Tax Amnesty di Singapura," sambungnya.
DPR pun akan terus memantau agar program pengampunan pajak yang didorong pemerintah dapat berjalan dengan lancar. Perwakilan dewan lain yang ikut dalam kunjungan tersebut adalah anggota Komisi VIII Desy Ratnasari, anggota Komisi X Yayuk Basuki dan anggota Komisi IX Sukiman.
(elz/hri)
Kunjungi Malaysia dan Singapura, Pimpinan DPR Soroti Soal TKI dan Tax Amnesty
http://ift.tt/2hocxyh
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kunjungi Malaysia dan Singapura, Pimpinan DPR Soroti Soal TKI dan Tax Amnesty"
Post a Comment