Dalam surveinya, LSI mengambil 800 sampel untuk dilakukan wawancara secara tatap muka. Populasi survei ini seluruh warga negara Indonesia di Provinsi DKI Jakarta yang memiliki hak pilih, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun. Survei dilakukan dari tanggal 3 sampai 11 Desember 2016.
Metode yang digunakan multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 3,5 persen. Quality control hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen. Salah satu yang ditanyakan ke responden adalah terkait tudingan bahwa Ahok telah menistakan agama dengan mengutip surat Al Maidah ayat 51.
Hasilnya, selama Desember ini terjadi penurunan jumlah warga yang menilai bahwa Ahok telah menistakan agama dibandingkan bulan sebelumnya. Sebaliknya jumlah warga yang menilai Ahok tidak menistakan agama cenderung meningkat.
"Meski mayoritas warga masih menilai ucapan Ahok mengenai Al-Maidah menista agama, dibanding bulan lalu proporsi warga yang berpendapat seperti ini menurun. Sebaliknya, publik yang menilai bahwa ucapan Ahok tidak menista agama meningkat dibanding bulan lalu dari 18 persen ke 26 persen," kata Direktur Eksekutif LSI Kuskridho Ambardi di Hotel Century Park Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (15/12/2016).
Pada November 2016, sekitar 62 persen responden menilai ucapan Ahok yang mengutip Al Maidah 51 itu telah menistakan agama. Di bulan ini jumlah responden yang mengatakan serupa turun menjadi 54 persen. Yang menyatakan tidak menistakan meningkat dari 18 persen dari November 2016 dan 26 persen pada Desember 2016.
"Sementara itu, yang sudah menonton video rekaman pidato Ahok sebut Surat Al-Maidah, ada 44 persen pada November 2016 dan meningkat 61 persen pada Desember 2016. Lalu yang belum menonton dari 54 persen pada November 2016 dan menurun ke 37 persen pada Desember 2016," papar Kuskridho.
LSI juga melakukan survei soal permintaan maaf Ahok soal Al-Maidah. Hasilnya 81 persen responden tahu Ahok meminta maaf pada November 2016 dan meningkat ke 86 persen pada Desember 2016. Sementara itu, pada November 2016 sebanyak 50 persen responden menilai ucapan Ahok tulus sehingga harus dimaafkan dan meningkat ke 59 persen pada Desember 2016.
"Mayoritas responden tahu bahwa Ahok telah minta maaf. Dan sikap warga saat ini semakin positif, semakin banyak yang menilai permintaan maaf itu tulus dan harus dimaafkan," imbuh Kuskridho.
LSI juga merilis elektabilitas tiga pasang Cagub-Cawagub. Ahok unggul pada angka 32,9 persen. Agus Yudhoyono memperoleh 25,1 persen, dan Anies Baswedan 23,2 persen. Yang tidak tahu atau rahasia sebesar 18,8 persen.
Sementara itu, jika pilihan kepada pasangan calon, Ahok-Djarot Saiful Hidayat memperoleh 31,8 persen. Agus Yudhoyono-Sylviana Murni 26,5 persen, Anies Baswedan-Sandiaga Uno 23,9 persen. Yang menjawab tidak tahu atau rahasia sebesar 17,8 persen.
(dkp/erd)
LSI: Jumlah Warga DKI yang Menilai Ahok Menistakan Agama Turun
http://ift.tt/2hz5Lmy
Bagikan Berita Ini
0 Response to "LSI: Jumlah Warga DKI yang Menilai Ahok Menistakan Agama Turun"
Post a Comment