Search

Melihat Lebih Dekat Markas Terapung Teroris di Tengah Waduk Jatiluhur

Purwakarta - Genap enam hari, para terduga teroris membangun markas di tengah Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat. Sepak terjang mereka terbongkar dan berakhir di tangan tim Densus 88 Antiteror, ini potretnya.

Keempat terduga teroris yakni Abu Sofi, Abu Fais, Ivan dan Rizal awalnya angkat kaki dari rumah kontrakan di Bandung. Mereka resah gelisah karena warga setempat seringkali bertanya mengenai asal-usul mereka. Mereka akhirnya memutuskan untuk boyongan ke wilayah Purwakarta.

Mereka sepakat membangun markas di kolam jaring apung (KJA)WadukJatiluhur sejak 20 Desember 2016. Rumah apung itu milik AbahOman. Melihat penampilan teroris yang lusuh,AbahOman menggratiskan sewa tempat tersebut.

Teroris digratiskan menghuni markas sejak 20 Desember.Foto: Tri Ispranoto/detikcom
Teroris digratiskan menghuni markas sejak 20 Desember.

"Di tempat Waduk Jatiluhur, mereka menyewa namun dikasih gratis oleh Abah Oman, yang punya tempat tersebut, sejak tanggal 20 Desember," kata Kabag Penum Polri Brigjen Rikwanto dalam konferensi pers di kantornya, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (26/12/2016).

Jejak-jejak para terduga teroris ini akhirnya terlacak tim Densus 88. Markas terapung digerebek, lalu dua terduga teroris Abu Sofi dan Abu Fais terpaksa ditembak karena melawan dengan golok. Sedangkan Ivan dan Rizal ditangkap hidup-hidup.

Teroris terpaksa ditembak karena melawan petugas saat digerebek.Foto: Teroris yang tewas/ IST
Teroris terpaksa ditembak karena melawan petugas saat digerebek.

Sehari setelah penggerebekan, polisi memperketat kawasan KJA Waduk Jatiluhur mengantisipasi kemungkinan di lokasi yang sama masih ada jaringan teroris lainnya yang masih bersembunyi.

Polisi dari Polsek Jatiluhur masih berjaga di daratan yang berjarak sekitar 500 meter dari KJA tempat kedua teroris tersebut tewas di tembak aparat. Untuk mencapai lokasi hanya dapat melalui jalur air dengan menggunakan perahu. Salah satunya perahu tradisional milik warga yang bisa disewa seharga Rp 50-100 ribu per satu perahu sekali perjalanan.

Lima menit perjalanan perahu sudah bisa menepi diKJA yang menjadi tempat persembunyian teroris. Di lokasi sekitar kolam terdapatpoliceline yang dibiarkan mengambang. Sementara di depan rumah pun masih membentangpoliceline yang sama.

Markas teroris di Jatiluhur digaris polisi.Foto: Tri Ispranoto/detikcom
Markas teroris di Jatiluhur digaris polisi. Pengamanan juga diperketat.

Di depan pintu masih terlihat bercak darah salah seorang teroris yang tewas ditembak aparat. Di samping bercak darah tersebut terdapat alat pancing yang digunakan pelaku untuk 'menyamar' sebagai pemancing dan caping dari anyaman bambu.

Ada bercak darah terduga teroris di alat pancing yang digunakan pelaku untuk 'menyamar' sebagai pemancing.Foto: Tri Ispranoto
Ada bercak darah di alat pancing yang digunakan terduga teroris untuk 'menyamar' sebagai pemancing.

Kaca bagian kiri rumah terlihat pecah diduga bekas penggerebekan pada Minggu 25 Desember kemarin. Terlihat dari dalam rumah melalui kaca yang pecah tersebut kondisi rumah masih berantakan. Perkakas dapur dan galon air mineral serta tikar plastik terlihat berserakan di rumah berdinding kayu warna hijau itu. Ada juga box kayu besar yang tutupnya terbuka.

Kondisi markas yang berantakan.Foto: Tri Ispranoto
Kondisi markas yang berantakan.

Saat ini, dua terduga teroris masih diperiksa intensif di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Sedangkan 2 terduga teroris lainnya yang tewas berada di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
(aan/dha)


Melihat Lebih Dekat Markas Terapung Teroris di Tengah Waduk Jatiluhur
http://ift.tt/2hm4b96

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Melihat Lebih Dekat Markas Terapung Teroris di Tengah Waduk Jatiluhur"

Post a Comment

Powered by Blogger.