Agus berencana membangun 100 Kedai Jakarta, berjumlah 2-3 di setiap kecamatan dengan luas 1.000-2.000 meter persegi. Saat ditanya realisasi program tersebut, Agus mengungkapkan yang terpenting adalah konsep.
"Iya, artinya kita mencoba bertahap 5 tahun ke depan, yang terpenting bukan luasnya, tapi konsep," kata Agus saat berkunjung di Kampung Berlan, Matraman, Jakarta Timur, Minggu (18/12/2016).
Baca juga: Konsep Ruang Terbuka Agus-Sylvi untuk Kawula Muda: Kedai Jakarta
 Foto: Gibran Maulana Ibrahim/detikcom |
Agus mengatakan karena khusus anak muda maka desainnya juga melibatkan anak-anak muda. Kedai Jakarta itu akan menjadi ruang bagi anak muda mengekspresikan kreatifitasnya.
"Tidak mungkin sama setiap tempat, setiap tempat unik, akan melibatkan partisipasi masyarakat akan disayembarakan kemudian akan menjadi proses dari itu," kata dia.
Agus membayangkan Kedai Jakarta menjadi sarana bagi warga ibu kota berinteraksi dan menikmati seni. Dia berharap anak-anak muda atau pekerja seni bisa menampilkan karyanya di tempat itu.
"Intinya Kedai Jakarta benar-benar menjadi tempat interaksi seluruh warga Jakarta egaliter sekali, membangkitkan musyawarah mufakat. Bisa menampilkan seni-seni, penampilan dari pekerja seni bukan yang harus ngetop tapi kita mencari bakat, talenta baru cari yang komunitas," bebernya.
Agus menjelaskan program Kedai Jakarta itu berbeda dengan pemberian dana bergulir. Dia memastikan ruang terbuka itu akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan bebas diakses oleh siapa saja.
"Beda. Itu kita siapkan secara khusus dengan fasilitas yang memudahkan komunikasi," kata dia.
"Artinya kita bisa menyiapkan tempat tersebut, digunakan mencari informasi lewat internet dan mudah-mudahan bisa cepat bisa diakses siapapun gratis, lingkungan bekerja yang santai dan menimbulkan kreatifitas untuk anak-anak muda," bebernya.
Agus sengaja membidik anak muda karena dia melihat mereka butuh ruang untuk mengakses internet ketika mengerjakan tugas. Oleh karenanya dia ingin mewadahi mereka dengan menyediakan fasilitas tersebut.
"Kita tahu dibutuhkan hotspot yang reliable yang baik sehingga mereka bukan hanya cari informasi, bekerja bersama-sama tapi juga berinteraksi sosial termasuk ekspresi anak muda," urai dia.
Putra sulung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu memastikan pembangunan Kedai Jakarta berasal dari Anggara Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dia mengaku sudah menghitung dan jika terpilih nanti optimistis bisa mewujudkan programnya itu.
"APBD dong. Memungkinkan diwujudkan 100 kedai, sudah dihitung, mudah-mudahan terealisasi, tentunya semua bertahap. Tentunya akan kita hadirkan di lokasi yang jadi daya tarik masyarakat," sebutnya.
Selain menyediakan WiFi gratis, lokasi itu juga akan dilengkapi dengan loker dan shower. Dia pun ingin menonjolkan kekayaan produk khas Betawi.
"Seninya ada kemudian khas dari khazanah lokal juga ditampilkan makanan harus berkualitas baik, higienis, yang jelas affordable, menjangkau masyarakat. Siapkan fasilitas shower, loker, yang berangkat ke kantor naik sepeda bisa mandi dulu," katanya.
Ide Kedai Jakarta itu dicetuskan saat pidato politik Agus di Assembly Hall JCC. Jakarta Pusat, Sabtu (17/12). Konsep Kedai Jakarta adalah membangun ruang interaksi bagi warga Jakarta.
(ams/erd)
Penjelasan Lengkap Agus Yudhoyono soal Rencana Membangun Kedai Jakarta
http://ift.tt/2hUEwpL
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Penjelasan Lengkap Agus Yudhoyono soal Rencana Membangun Kedai Jakarta"
Post a Comment