"Di DKI enggak ada banjir yang sampai menginap 24 jam. Pengertian banjir adalah genangan air sampai 24 jam, itu definisinya. Nah ini kalau sudah lewat dua sampai tiga jam surut ya namanya genangan," kata Sumarsono di Pluit, Jakarta Utara, Jumat (23/12/2016).
Sumarsono juga menyebutkan jumlah genangan di Jakarta telah berkurang di tahun 2016. Ini menurutnya keberhasilan dari pembangunan infrastruktur pengendalian banjir di DKI.
"Jumlah titik genangan Januari 2016 sampai Juni itu 185 lokasi berarti ada pengurangan jumlah dari 486 menjadi 185. Masuk 2016 bulan Juli itu cuma 80 lokasi yang tergenang air. Dengan demikian ini karena keberhasilan pembangunan yang termasuk di dalamnya adalah pengendalian banjir," ujar Sumarsono.
Menurutnya itu bukti keberhasilan program penanggulangan banjir yang dilakukan Joko Widodo hingga Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Pembangunan waduk dan pembersihan got dinilainya jadi program yang paling berhasil mengurangi banjir.
"Pembangunan waduk sampai pada pembersihan got kemudian revitalisasi dan seterusnya sejak zaman Pak Jokowi sampai Ahok. Itu telah memberikan bukti pengendalian banjir bisa menjadi sekarang genangan," lanjutnya.
Pemprov juga telah mengantisipasi puncak musim hujan di Januari hingga Februari. Sumarsono menyatakan normalisasi sungai terus dilanjutkan.
"Antisipasi sampai bulan Januari hingga Februari setelah satu sampai dua jam tidak perlu khwatir. Seluruh proses dari mulai normalisasi sungai waduk kan sudah berfungsi yang dulu menyempit menjadi lebar ini sudah kita tanggulangi," pungkas Sumarsono.
(HSF/hri)
Plt Gubernur DKI: Jakarta Tak Ada Banjir, 3 Jam Surut itu Namanya Genangan
http://ift.tt/2i9RSeH
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Plt Gubernur DKI: Jakarta Tak Ada Banjir, 3 Jam Surut itu Namanya Genangan"
Post a Comment