Di lingkaran jaringan teroris, sangat jarang menggunakan perempuan dalam keterlibatan amaliyah. Di dunia, ada beberapa kelompok jihadis perempuan yang melakukan amaliyah, namun di Indonesia belum pernah ada pengantin akhwat.
Terkait hal ini, Kabag Mitra Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, dalam kelompok teroris ini tidak mengenal gender.
"Bisa juga demikian (mempersiapkan akhwat sebagai calon pengantin-red) upaya mereka merekrut para pengantin ini, tidak menutup kemungkinan segala jenis (kelamin) ya, memang dulu pernah laki-laki, (kemudian ada) perempuan," jelas Awi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Minggu (11/12/2016).
"Karena pada intinya mereka mencari orang-orang yang mau beramaliyah, mau berjihad. Kalau ditanya jenis kelamin ya tidak menutup kemungkinan bisa perempuan, bisa laki-laki, kebetulan pada kali ini memang perempuan," lanjut Awi.
Dian ditangkap di kosannya di Jl Bintara Jaya VIII Kota Bekasi pada Sabtu (10/12) sore kemarin. Mantan Tenaga Kerja Wanita (TKW) ini disergap saat membawa ransel berisi bom panci.
Belum ada penjelasan lebih lanjut dari Mabes Polri soal berapa lama Dian bergabung dengan kelompok JADKN ini. Dipastikam Dian mendapat doktrin yang kuat sehingga ia siap untuk melakukan amaliyah dengan menjadi pengantin bom bunuh diri.
"Ini masih dalam proses penyidikan (berapa lama gabung dengan JADKN-red), tim Densus masih ada waktu 6 hari lagi untuk periksa para tersangka. Nanti akan kita update lagi, karena mudah untuk memeriksa mereka-mereka yang siap mati ini," tutup Awi.
(mei/rvk)
Soal Calon Pengantin Wanita, Polisi: Mereka Cari yang Siap Melakukan Amaliyah
http://ift.tt/2goatlf
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Soal Calon Pengantin Wanita, Polisi: Mereka Cari yang Siap Melakukan Amaliyah"
Post a Comment