"Peranan, pimpinan sel atau kelompok kecil yang melakukan perekrutan dan akan melakukan aksi bom bunuh diri oleh pengantin bernama Dian Yulia Novi," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (15/12/2016).
Sebagai pimpinan kelompok, Nur Solikhin merekrut para tersangka dugaan terorisme lainnya yakni Khafud Fathoni alias Toni bin Rifai, Suyanto alias Abu Iza alias Abu Daroini, Agus Supriyadi dan Diyan Yulia Novi alias Ayatul Nissa binti Asnawi.
"(Nur Solikhin) membeli paku-paku untuk pembuatan bom, menerima transferan dana untuk aksi bunuh diri tersebut dari Bahrun Naim sebanyak 2 kali sebesar pertama Rp 3 juta dan kedua Rp 2 juta," terang Boy.
Setelah membuat bom, Nur Solikhin bersama Agus Supriyadi datang ke Bekasi. Dia menyerahkan bom panci tersebut kepada Diyan Yulia Novi sebagai orang yang akan melakukan bom bunuh diri alias pengantin pada hari Minggu (11/12)
"Berencana bersama dengan Agus Supriyadi mengantar Diyan Yulia Novi ke masjid Istiqlal dan menyaksikan pelaksanaan aksi bom bunuh diri oleh Diyan Yulia Novi di Istana Negara pada tanggal 11 Desember 2016 ketika pelaksanaan serah terima jaga Paspamres sesuai dengan perintah Bahrun Naim," kata Boy.
Sementara itu, Diyan Yulia diketahui pernah berkomunikasi dengan Bahrun Naim dan menerima perintah melakukan bom bunuh diri. Diyan bersama-sama Nur Solikhin juga mencari kontrakan yang digunakan sebagai safe house di Bekasi.
"Diyan Yulia menerima uang dari Bahrun Naim sebeesar Rp 1 juta melalui Nur Solikhin (suaminya) untuk biaya hidup sehari-hari di kontrakannya di Bekasi sebelum melakukan bom bunuh diri," sebut Boy.
(fdn/fjp)
Solikhin Terima Rp 5 Juta dari Bahrun Naim untuk Bom Bunuh Diri di Istana
http://ift.tt/2gLvPxO
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Solikhin Terima Rp 5 Juta dari Bahrun Naim untuk Bom Bunuh Diri di Istana"
Post a Comment