Video Dora Ngamuk dan Cara Baru Polisi Tindak Pelanggar

Jakarta - Sosok Dora Natalia menjadi perbincangan karena tindakannya yang memaki dan mencakar Aiptu Sutisna di jalan yang ramai. Peristiwa tersebut diketahui dari rekaman video yang diambil Bripda Sudiro, rekan Aiptu Sutisna.

Sudiro sendiri saat itu tidak melerai keduanya. Lantas, apa maksud dari Sudiro?

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, adanya rekaman agar bisa menjadi barang bukti dan agar tidak terjadi pemutarbalikan fakta.

"Ya, memang dia (Bripda Sudiro) sengaja merekam video sebagai barang bukti agar tidak terjadi pemutarbalikan fakta," ungkap Srgo kepada detikcom, Kamis (15/12).

Dalam video yang dilihat, kejadian Dora mencakar Aiptu Sutisna terjadi di bilangan Jatinegara, Jakarta Timur pada Selasa (13/12) pagi. Peristiwa yang direkam tersebut sempat menimbulkan kemacetan.

Sebenarnya, jajaran kepolisian sendiri sudah diimbau untuk merekam video apabila terjadi suatu peristiwa di lingkungannya. Hal ini, menurut Argo, tidak hanya berlaku untuk anggota lalu lintas, tetapi juga untuk anggota lainnya yang bertugas di lapangan, dan upaya ini sudah lama dilakukan.

"Sudah lama, dari waktu sering kejadian ada bom itu sudah diimbau kepada anggota untuk merekam," imbuh Argo.

Tak hanya video, polisi pun juga melakukan dokumentasi dengan mengambil foto. Menurut Argo, cara tersebut dapat menjadi petunjuk ketika polisi melakukan penyelidikan suatu tindak pidana.

"CCTV juga salah satu petunjuk kalau ada kejadian misalnya perampokan. Pasti anggota nyarinya CCTV biar mempermudah proses penyelidikan," papar Argo.

Atas kasus tersebut, Dora dikenai Pasal 212 KUHP tentang melawan pejabat yang sedang bertugas, dan atau Pasal 351 tentang penganiayaan KUHP jo Pasal 352 KUHP tentang penganiayaan ringan. Dora sendiri akan menjalani pemeriksaan di Polres Jakarta Timur pekan depan.

"Surat panggilannya dilayangkan hari ini (Kamis), diperiksanya baru minggu depan," kata Argo.
(dkp/rna)