Wings Air Tergelincir di Bandara Semarang, Ini Penerbangan yang Tertunda

Semarang - Sejumlah penerbangan di Bandara Ahmad Yani, Semarang, terganggu menyusul adanya evakuasi Wings Air yang tergelincir di landasan. Ada 4 penerbangan yang tidak bisa mendarat dan 3 keberangkatan yang tertunda.

General Manager Airnav Semarang, Kristanto mengatakan 4 pesawat yang divert atau tidak bisa mendarat di Bandara Ahmad Yani Semarang yaitu Kalstar KD-966, Garuda Indonesia GA-244, Batik Air ID-6346, dan Wings Air IW-1803.

"Kalstar 966 dia divert ke Surabaya, kemudian Garuda 244 dari Jakarta Ke Semarang divert kembali ke Cengkareng, kemudian Batik Air 6346 dia kembali lagi ke Jakarta, Wings Air 1803 yang harus masuk ke Semarang kembali ke Surabaya," terang Kristanto, Minggu (25/12/2016) malam.

Sedangkan 3 pesawat yang batal berangkat pasca peristiwa pesawat tergelincir itu yaitu Silk Air MI-103, City Link QG-967, Lion Air JT-515. Kini para penumpang maskapai tersebut sedang mengurus tiket mereka di customer service masing-masing di Bandara Ahmad Yani Semarang.

"Silk Air yang menuju Singapura tidak bisa berangkat, kemudian City Link 967 dia tidak bisa berangkat, Lion Air 515 ke Jakarta masih ada di sini," tandasnya.

Sementara itu pihak bandara, maskapai, dan Angkasa Pura I melakukan pertemuan internal untuk membahas keberangkatan pesawat yang tertunda. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga ikut memantau di lokasi serta menanyakan kejelasan nasib penumpang.

Wings Air Tergelincir di Bandara Semarang, Ini Penerbangan yang Tertunda

Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom

"Estimasi hari ini. Dibutuhkan alat untuk mengangkat, ini ambil alat berikutnya. GM (Angkasa Pura I) mau kumpulin airline untuk pastikan penerbangan berikutnya. Kalau hitung-hitung, hari ini tidak bisa ya," kata Ganjar.

"Proses evakuasi yang sedang kita lakukan, harapan pukul 23.00 WIB ini sudah clear sehingga buka kembali. Ternyata kemungkinan hari ini kecil. Maka akan reschedule untuk penerbangan dari Semarang atau menuju Semarang," imbuh GM Angkasa Pura I, Priyo Jatmiko.