Status Facebook Dimejahijaukan, Yusniar Sujud Syukur Usai Keluar Rutan

Makassar - Terdakwa kasus pencemaran nama baik yang dijerat UU ITE, Yusniar, tidak kuasa menahan rasa harunya saat ia dijemput oleh keluarga. Ikut menjemput juga Koalisi Peduli Demokrasi yang peduli pada kasus Yusniar, di Rutan Klas I Makassar.

Saat keluar dari pintu Rutan, Yusniar langsung melakukan sujud syukur, karena dirinya dapat berkumpul kembali ke keluarganya.

"Terima kasih pada semua pihak yang telah membantu saya, nanti saya akan kembali berjualan membantu orang tua saya," ujar Yusniar sambil terisak di Rutan Makassar, Jalan Sultan Alauddin, Kamis (24/11/2016).

Yusniar dikeluarkan dari tahanan pasca permohonan penangguhan penahanan yang diajukan kuasa hukumnya, Abdul Aziz Dumpa, dikabulkan pada Rabu (23/11) kemarin. Yusniar yang memakai kaos lengan panjang itu tidak kuasa menahan tangis. Kedua orang tuanya ikut menangis sambil memeluknya.

Yusniar dijamin 49 orang dari beberapa lembaga se-Makassar. Yusniar tetap diwajibkan menjalani persidangan sesuai jadwal yang ditentukan PN Makassar.

Yusniar sebelumnya ditahan atas kasus penghinaan di Facebook pada anggota DPRD Jeneponto, Sudirman Sijaya, yang saat itu Sudirman yang juga berprofesi pengacara menengahi sengketa rumah harta gono-gini ayah Yusniar, Baharuddin dengan saudarinya, Dg Kebo.

Status Facebook Dimejahijaukan, Yusniar Sujud Syukur Usai Keluar Rutan

Sementara itu menurut kuasa hukum Yusniar, Muhammad Maulana dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Makassar (YLBHM), mengapresiasi penangguhan penahanan Yusniar oleh Majelis Hakim PN Makassar.

Maulana menambahkan, tim kuasa hukum Yusniar yang terdiri dari YLBHM, LBH Makassar dan LSM Apik saat ini juga mendesak pada Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan agar segera memproses kasus perusakan yang dilakukan oleh Sudirman Sijaya di rumah orangtua Yusniar, di Jalan Sultan Alauddin Lr 8, Makassar.

"Sejak kami laporkan Sudirman ke Polda pada 30 Agustus lalu, kami belum menerima Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP), Polda harus segera mengusut kasus ini secara imparsial dan tidak berat sebelah," pungkas Maulana.
(mna/asp)