"Saya enggak terlalu ini (pusing), masa pilkada kan ada pasukan buzzer yang tugasnya menyerang yang berbeda pandangan. Saya tidak perlu ambil pusing," kata Rachel saat menghadiri Netizen Gathering Perempuan Berdaya di Posko Anies-Sandi, Jl Brawijaya III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (22/12/2016) malam.
Baca Juga: Sindir Ahok Menangis, Rachel Maryam Diserang di Medsos
Bagi Rachel jika sudah sangat mengganggu, akun-akun haters yang dianggapnya nyinyir akan diblock. Sementara untuk komentar yang dianggapnya keterlaluan akan dikumpulkan agar sewaktu-waktu bisa diproses hukum.
"Kalau ganggu tinggal block aja. Untuk yang sudah terlalu, menurut saya jadikan kasus hukum biasanya saya kumpulin. Pengaduan itu tidak ada batas waktu. Biar besok tahu-tahu diproses hukum," ujar dia.
Anggota komisi I DPR itu tidak merasa menyerang calon gubernur di masa Pilgub DKI Jakarta. Rachel juga tidak merasa mencuit kalimat bernada hinaan.
"Saya enggak merasa nyinyir karena saya tidak pernah mentweet yang bernada hinaan kalau ada (pasti) saya ada laporan. Karena pada tweet konten hinaan sesuatu apa tidak ada masalah bersaing Pilkada biasa saja," jelasnya.
Rachel mempersilakan netizen yang tidak menyukai cuitannya di akun @cumarachel itu untuk tidak mengikutinya (unfollow). Dia menyebut kebebasan berekspresi dilindungi oleh hukum.
"Kita twitter itu kan kebebasan (berekspresi) yang dibatasi hukum tertentu, selama tidak melanggar orang boleh suka atau tidak suka. Kalau tidak suka boleh unfollow," tutur Rachel.
(ams/elz)
Diserang Haters, Rachel Maryam Kumpulkan Komen yang Potensi Diproses Hukum
http://ift.tt/2i7sdU0
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Diserang Haters, Rachel Maryam Kumpulkan Komen yang Potensi Diproses Hukum"
Post a Comment