Tetangga Sebut Pelaku Penyerangan Siswa SD di NTT Sosok Tertutup

Jakarta - Pelaku penyerangan siswa SD di Nusa Tenggara Timur (NTT) diketahui merupakan perantau asal Bekasi, Jawa Barat. Ia mengontrak sebuah rumah di wilayah Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Tetangga sekitar sempat mencurigai pelaku.

Pelaku diketahui bernama Irwansyah (32) dan mengontrak sebuah rumah di Jalan Mampang Prapatan XV C, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Seorang tetangga di dekat rumah kontrakan Irwansyah, Faqih mengaku heran dengan Irwansyah yang mengontrak rumah dengan harga sewa Rp 1,5 juta tanpa didampingi oleh keluarga.

"Sopan sih orangnya. Kalau lewat permisi, sambil kepala diturunin sedikit. Tapi kita curiga memang. Kok sendirian ngontrak Rp 1,5 juta, enggak sama keluarganya," ujar Faqih kepada detikcom di lokasi, Kamis (15/12/2016).

"Kalau keluar sih pakai masker terus. Kadang pakai celana pendek juga. Kalau pergi naik motor Yamaha MX yang sudah lama gitu," lanjutnya.

Faqih menambahkan, sekitar satu bulan lalu Irwansyah dijemput oleh beberapa orang dan pindah rumah kontrakan dengan alasan sakit. Tetangga pun mengaku kaget ternyata Irwansyah merupakan pelaku dari penyerangan siswa SD di NTT.

"Sekitar sebulanan yang lalu, dia dijemput. Katanya sih keluarganya. Pakai mobil kijang putih. Ibu-ibu sama bapak-bapak. Bilangnya sih sakit. Kita juga enggak tahu kalau dia ternyata pelaku penyerangan," sebutnya.

Sebelumnya diberitakan, Irwansyah telah tewas karena diamuk massa. Dia secara membabi buta menyerang siswa-siswa SDN 1 Sabu Barat, Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa (13/12) kemarin.

Polisi menyebut pelaku penyerangan siswa SD di Nusa Tenggara Timur (NTT) bertindak seorang diri. Polisi memastikan tidak ada pelaku lain yang terlibat.

"Tidak ada (pelaku lain). Dari hasil yang kita dapat sementara, pelaku ini cuma satu. Kita tanya anak-anak yang jadi korban juga cuma dia saja," kata Kabid Humas Polda NTT AKBP Jules Abraham Abast ketika dihubungi detikcom, Selasa (13/12)

Selain itu, Jules mengatakan tindakan yang dilakukan oleh Irwansyah tidak terkait dengan jaringan teroris. Polisi juga masih melakukan penelusuran apakah benar pelaku mengalami gangguan jiwa.

"Tidak ada keterkaitan dengan teroris. Dia cuma buat takut. Sejauh yang kami ketahui tidak ada keterkaitannya dengan jaringan terotis. Dia cuma pelaku tunggal. Dan saat ini, masih kita dalami apakah dia mengalami gangguan jiwa sehingga tega melakukan penyerangan kepada anak kecil," ucap Jules.
(nkn/fdn)