Search

Kapolri Didaulat Sebagai Warga Kehormatan Muhammadiyah

Purwokerto - Kapolri Jenderal HM Tito Karnavian diangkat sebagai warga kehormatan Muhammadiyah. Tito merasa terhormat atas penghargaan dari civitas akademika Universitas Muhammadiyah Purwokerto tersebut.

"Ini kebanggaan saya lainnya, diangkat menjadi warga kehormatan Muhammadiyah dan UMP. Saya merasa terhormat dan terima kasih kepada rektor dan segenap civitas atas penganugerahan warga kehormatan ini. Ini bisa memacu saya untuk lebih bisa memberikan kiprah dan sinergi dengan Muhammadiyah ke depan, khususnya di bidang keilmuan," jelas Tito di hadapan civitas akademika Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Purwokerto, Jawa Tengah, Sabtu (23/9/2017).

Pengangkatan Tito sebagai warga kehormatan Muhammadiyah itu ditandai dengan pengenaan selempang dan civitas akademika oleh Rektor UMP Prof Dr Syamsuhadi Irsyad. Bersamaan dengan wisuda mahasiswa UMP itu, Tito juga berkesempatan memberikan kuliah umum.

Sejumlah pejabat Polri turut mendampingi Kapolri, seperti Wakabid Intelkam Irjen Pol Luki Hermawan, Karopenmas Mabes Brigjen Rikwanto, Korspri Kapolri Kombes Rahmad, Akademisi Hery Sucipto, dan Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono yang menyambut di Purwokerto. Sementara dari PP Muhammadiyah, hadir Ketua Majelis Dikti Dr Chairil Anwar.

Mantan Asrena Polri ini mengatakan, kiprah dan esksitensi Muhammadiyah dalam membangun bangsa tidak diragukan lagi. Muhammadiyah juga telah melahirkan banyak pemuda yang berprestasi.

"Keberadaan dan kiprah Muhammadiyah bagi bangsa dan negara sangat besar sekali. Bulan depan Muhammadiyah berusia 105 tahun, ini jelas bukti nyata bahwa Muhammadiyah telah lama mengabdi kepada bangsa dan negara sebelum bangsa Indonesia ini berdiri," tegas Kapolri.

Dalam pandangan lulusan terbaik Akpol 1987 itu, di luar Pemerintah, Muhammadiyah merupakan organisasi masyarakat yang memiliki networking paling luas hingga ke desa-desa di seluruh Indonesia.

"Jumlah anggotanya yang 50 jutaan, jaringannya yang sangat luas, dan bidang amal usaha yang secara konsisten digarap, telah menjadikan Muhammadiyah sebagai ormas dengan jangkauan dan kontribusi yang sangat besar bagi negeri ini," tutur Tito.

Tito juga memuji dan mengagumi pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan yang sangat cerdas dan tepat ketika mendirikan ormas tersebut fokus di jalur pendidikan dan layanan kesehatan juga sosial.

"Perbaikan suatu bangsa, suatu umat tidak bisa diraih tanpa adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik dan unggul. SDM baik dan unggul tidak akan tercapai jika tidak ada pendidikan yang baik dan berkualitas. Muhammadiyah sangat tepat menekuni jalur pendidikan," lanjutnya.

Sejak berdirinya, Muhammadiyah telah mendirijan 200 lembaga ilmu pendidikan, 100 lebih rumah sakit dan bersalin, 20 ribu sekolah mulai TK hingga SMU/SMK yang mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Karena hanya SDM yang unggul yang dapat bersaing.

"Yang unggul yang akan menguasai percaturan. Untuk itu, sekali lagi saya sampaikan apresiasi, salut dan terima kasih sebesar-besar kepada Muhammadiyah atas kiprah dan kontribusinya yang tanpa lelah," sambungnya.

Lebih jauh, Kapolri berharap Muhammadiyah terus menjadi pelopor dan lokomotif perubahan, khususnya dalam upaya peningkatan kualitas SDM dan perbaikan sosial kemasyarakatan. Tito menutup kuliah dengan salam khas Muhammadiyah ' Fastabiqul Khoirot', yang artinya berlomba-lomba dalam kebaikan yang disambut tepuk tangan wisudawan dan wisudawati serta tamu undangan.
(mei/nkn)


Baca Kelanjutan Kapolri Didaulat Sebagai Warga Kehormatan Muhammadiyah : http://ift.tt/2hlIN6C

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kapolri Didaulat Sebagai Warga Kehormatan Muhammadiyah"

Post a Comment

Powered by Blogger.