"Tetap kita perhatikan 70 ribu rakyat ini, berasnya tetap didapat," kata Luhut di Rendang, Karangasem, Bali, Jumat (22/12/2017).
Luhut menjelaskan pencabutan status tanggap darurat membuat Pemerintah Daerah Bali tidak bisa mengeluarkan anggaran untuk bencana. Oleh karena itu Luhut mengatakan Kemensos yang akan mengeluarkan anggaran logistik untuk para pengungsi.
"Tanggap darurat kalau tidak ada maka beras, tidak bisa diturunkan pemda. Maka kita mau coba, bisa nggak Kemensos yang mengeluarkan (logistik) itu," ujar Luhut.
Pencabutan status tanggap darurat ini juga diharapkan diikuti dengan pencabutan travel warning, travel advice atau travel ban dari sejumlah negara terhadap Bali sehingga perekonomian di sana dapat pulih. Luhut menerangkan mayoritas masyarakat Bali mencari nafkah dari industri pariwisata.
"Dengan dicabut tanggap darurat maka travel warning dicabut. Sehingga tanggap darurat diambil, karena dampaknya travel advisor itu juga dicabut," ucap Luhut.
Presiden Jokowi mencabut status tanggap darurat Gunung Agung dalam rapat terbatas Kabinet Kerja di Sanur, Denpasar, Bali. Menurutnya, status itu karena dinilai sudah tidak relevan dengan kondisi dan situasi sebagian besar wilayah Bali yang dinilai kembali aman dan normal.
"Karena (status tanggap darurat) sudah tidak diperlukan, tapi yang paling penting pengungsi tetap ditangani dengan baik," kata Jokowi terpisah.
(aud/elz)
Baca Kelanjutan Bali Aman, Pengungsi Gunung Agung Tetap Dapat Bantuan Logistik : http://ift.tt/2kJgcqv
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bali Aman, Pengungsi Gunung Agung Tetap Dapat Bantuan Logistik"
Post a Comment