Warga yang sudah menunggu Djarot langsung menyemut untuk bersalaman dengan pria berkumis tersebut. Yel-yel penyambutan pun terdengar saat Djarot turun dari mobilnya.
"Pak Djarot siapa yang punya, Pak Djarot siapa yang punya, yang punya kita semua," kata para pendukung Djarot di lokasi blusukan.
Djarot di Tebet |
Salah satu hal yang dikeluhkan oleh warga setempat pada Djarot adalah pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) yang berada di lingkungan tersebut. Yang menjadi masalah adalah RPTRA tersebut dibangun di atas tanah pemakaman.
"Di sini ada pembangun RPTRA. Sayangnya RPTRA itu pakai aset Pemda bekas pemakaman umum dan kerangkanya tidak diangkat. Akhirnya proyeknya itu dipaksakan. Semoga bisa dievaluasi karena masyarakat butuh RPTRA," kata salah satu warga bernama Budi pada Djarot di lokasi blusukan, Selasa (20/12/2016).
|
Djarot yang mendengar keluhan tersebut mengatakan akan menindaklanjuti. Djarot mengatakan pembangunan RPTRA penting, tapi tetap harus menghormati ahli waris. Dirinya juga berjanji akan menggali dan mengumpulkan kerangka yang berada di bawah tanah yang akan dijadikan RPTRA.
"RPTRA dibangun tapi belum jadi, akan ditindaklanjuti. Karena bekas makam umum nanti akan digali dan dikumpulkan kerangkanya untuk dimakamkan di tempat lain," ujar Djarot.
"Ini makam umum sudah lama tapi kan ahli waris masih ada. Jadi harus tetap dihormati," lanjutnya.
|
(bis/imk)
Djarot Blusukan di Tebet, Warga Keluhkan Pembangunan RPTRA di Tanah Makam
http://ift.tt/2hPm7Kv
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Djarot Blusukan di Tebet, Warga Keluhkan Pembangunan RPTRA di Tanah Makam"
Post a Comment