Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Budi Hermanto mengatakan Rara ditemukan bersama ibunya di kontrakan ibunya di kawasan Kampung Ceger, Bekasi, pada Jumat (16/12) subuh tadi.
"Karena informasi hilangnya Rara ini begitu viral di media sosial, sehingga biar pun bapaknya tidak melapor, maka kami lakukan jemput bola untuk meminta keterangan keluarga agar anak tersebut cepat ditemukan," jelas Budi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (16/12/2016).
|
Polisi kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Jalan Jati Raya, Kelurahan Kayuringin, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi pada Kamis (15/12) kemarin. Lokasi itu adalah lokasi yang diceritakan Refty sebagai tempat penculikan.
"Dari hasil olah TKP kami menemukan kejanggalan, karena menurut cerita kakaknya, mereka ditendang motornya hingga terjatuh dan pelaku membawa korban pergi, namun kami tidak menemukan adanya indikasi penculikan tersebut," jelas Budi.
Polisi kemudian menginterogasi Refty dan Andry. Akhirnya keduanya mengakui bahwa Rara tidak diculik, melainkan dibawa oleh ibunya sendiri.
"Mereka ini spontan mengarang cerita, karena takut dimarahi oleh ayahnya, Pak Hendry Dinata, sebab mereka tidak izin ke ayahnya untuk membawa Rara ke rumah neneknya," ungkap Budi.
Sementara itu, Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Teuku Arsya Khadafi menjelaskan, antara Hendry dengan istrinya, Dede, memang sedang mengalami permasalahan keluarga.
"Ibunya ini memang sudah tidak tinggal bersama anak-anaknya," kata Arsya.
Dari hasil interogasi terhadap Refty dan Andry, mereka mengaku semula membawa Rara bermain ke Metropolitan Mal, Bekasi, Minggu (11/12) siang lalu. Dari situ, mereka berboncengan motor bertiga, Refty, Andry dan Rara kemudian mampir ke rumah neneknya (ibu dari Dede) di Jl Kayumanis III, Jatinegara, Jakarta Timur.
"Kemudian di rumah neneknya itu, Refty bertemu dengan ibunya. Ibunya sempat menggendong Rara saat itu, lalu pamit pergi ke luar dengan alasan untuk membelikan es krim," lanjut Arsya.
Namun, hingga Minggu (11/12) malam itu, Dede tidak kembali pulang bersama Rara. Bahkan nomor teleponnya tidak aktif. "Kakaknya sama teman dekatnya sempat berinisiatif mencari ibunya dan adiknya ke Tebet, namun tidak ketemu," sambungnya.
Karena tidak juga menemukan keduanya, Refty pun semakin kalut karena takut dimarahi ayahnya lantaran tidak membawa pulang Rara. Sekitar pukul 23.00 WIB, Refty kembali pulang ke rumah ayahnya ditemani oleh Andry.
"Kakaknya ini bingung, 'aku harus bilang apa sama ayah, Rara dibawa ibu', kemudian pacarnya menenangkan dan mereka spontan membuat cerita seolah-olah Rara ini telah diculik," sambungnya.
"Intinya tidak ada penculikan, ini karena kakaknya bingung lantaran takut sama ayahnya, sehingga kakaknya sama teman dekatnya itu spontan mengarang cerita," pungkasnya.
(mei/dhn)
Penculikan Rara Direkayasa Kakaknya karena Takut Dimarahi Sang Ayah
http://ift.tt/2hV3elE
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Penculikan Rara Direkayasa Kakaknya karena Takut Dimarahi Sang Ayah"
Post a Comment